Muhammad Aditya Putra - 1B117042
Ilmu Budaya Dasar# - 4KA44
Profile Perusahaan :
PT Pindad (Persero) merupakan perusahaan BUMN (Badan
Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang Alutsista (Alat Utama Sistem
Persenjataan) dan produk komersial, sebagai berikut :
1. Produksi/Manufaktur
Melakukan produksi baik produk alutsista maupun nonalutsista, mengolah
bahan mentah tertentu menjadi bahan pokok maupun produk jadi serta melakukan
proses assembling (perakitan) pada produk berikut :
1.Produk senjata dan munisi
2.Produk kendaraan khusus
3.Produk pyroteknik, bahan
pendorong dan bahan peledak (militer dan komersial)
4.Produk konversi energi
5.Produk komponen, sarana
dan prasarana dalam bidang transportasi
6.Produk mekanikal,
elektrikal optikal dan opto elektronik
7.Produk Alat Berat
8.Produk Sarana Pembangkit
9.Produk Peralatan Kapal
Laut
2. Jasa
Memberikan jasa untuk
industri pertambangan, konstruksi, mesin industri seperti
1.Perekayasaan system
industrial
2.Pemeliharaan produk/
peralatan industri
3.Pengujian mutu dan
kalibrasi
4.Konstruksi
5.Pemesinan
6.Heat and surface
treatment
7.Drilling
8.Blasting
9.Jasa pemusnahan bahan
peledak
10.Jasa transportasi bahan
peledak
11.Jasa pergudangan bahan
peledak
12.Pemeliharaan Mesin
Listrik
3. Perdagangan
Strategi yang dijalankan,
oleh PT Pindad (Persero) dengan mengupayakan pemasaran dan penjualan meliputi :
•Produk lama kepada pasar baru
•Produk baru kepada pasar
lama
•Produk baru kepada pasar
baru
Melaksanakan pemasaran,
penjualan dan distribusi produk dan jasa perusahaan termasuk produksi pihak
lain, baik di dalam maupun di luar negeri seperti :
1.Ammonium Nitrate
2.Panfo
3.Detonator Listrik
4.Detonator Non Listrik
5.Detonating COD
6.Booster
7.Geodetoseis
8.Geopentoseis
Menginisiasi bisnis baru
dibidang peralatan industrial yang terkait denganteknologi produk maupun
teknologi produksi Alutsista.
4. Produk dan jasa lainnya:
Dalam rangka memanfaatkan
sisa kapasitas yang telah dimiliki perusahaan.
5. Pelanggan :
a. Pelanggan produk pertahanan dan keamanan negara :
TNI, Polri, Kementerian
Pertahanan & Keamanan, Kementerian Kehakiman, Kementerian Kehutanan, Dirjen
Bea Cukai, dan Pasar Ekspor
b. Pelanggan produk komersial :
PT KAI (Persero), PT INKA
(Persero), PT PLN (Persero), Kementerian Perhubungan, Galangan Kapal Nasional,
Industri Pertambangan Nasional, Industri Perminyakan dan Gas Nasional, Industri
Agro Nasional, Industri Elektronik Nasional.
Visi Perusahaan :
Menjadi
produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023,
melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.
Misi Perusahaan :
Melaksanakan
usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan
industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk
mendukung pertahanan dan keamanan negara.
Perkembangan Usaha Perusahaan :
Dalam periode 2012 - 2016,
kinerja PT Pindad (Persero) dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dunia yang
mengalami perlambatan yang disebabkan oleh perbaikan kinerja perekonomian
negara maju, sedangkan perekonomian negara berkembang masih mengalami
perlambatan. Dalam 5 (lima) tahun terakhir kinerja usaha PT Pindad
(Persero) cenderung fluktuatif. Kondisi tahun 2015 masih dipengaruhi oleh
melemahnya perekonomian dunia khususnya di negara-negara berkembang. Melemahnya
nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar masih merupakan penyebab pelemahan
ekonomi Indonesia.
Secara trend realisasi tahun 2012-2013
mengalami kenaikan. Namun, pada tahun 2014 menurun drastis, dan kembali tumbuh
pada tahun 2015, walaupun pertumbuhan masih dibawah pencapaian tahun 2012 dan
2013. Tahun 2016 diprognosakan tumbuh secara signifikan yang merupakan titik
balik pertumbuhan perusahaan.
Penjualan pada tahun
2015 sebesar Rp 1,95 triliun, meningkat 35,65% dari tahun sebelumnya.
Begitu pun dengan laba tahun 2015 PT Pindad (Persero) berhasil membukukan
laba sebesar Rp 4,16 miliar. Kinerja Perusahaan tahun 2015 lebih baik dan
mengalami pertumbuhan kearah yang optimis bagi PT Pindad (Persero) apabila
dibandingkan dengan perkembangan perusahaan pada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2016 merupakan
titik awal pertumbuhan PT Pindad (Persero), tahun ini perusahaan memprognosakan
penjualan mencapai nilai penjualan tertinggi selama 5 tahun terakhir yaitu
sebesar Rp 2,11 triliun,tingkat pertumbuhan usaha perusahaan pun meningkat
sebesar 8,15% dari penjualan tahun 2015 sebesar Rp 1,95 triliun.
Tahun ini, laba diprognosakan sebesar Rp 44,20 miliar sehingga tingkat
pertumbuhan laba meningkat pesat dari tahun sebelumnya sebesar 962,23%.
Pada tahun 2015 aset PT
Pindad (Persero) meningkat sebesar 43,77% dari tahun sebelumnya. Berbanding
lurus dengan Aset pada tahun 2015 ekuitas dan liabilitas PT Pindad (Persero)
pada tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, untuk Ekuitas
meningkat sebesar 119,69% dan Liabilitas meningkat sebesar 24,24% dari tahun
sebelumnya.
Pada tahun 2016 Aset Perusahaan
sebesar Rp 4 trilliun, lebih kecil dari tahun sebelumnya sebesar 1,58%.
Liabilitas pada tahun 2016 juga mengalami penurunan sebesar 3,88% dari tahun
sebelumnya. Berbanding terbalik dengan Aset dan Liabilitas pada tahun 2016
ekuitas pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 3,47% dari tahun sebelumnya
dimana ekuitas perusahaan pada tahun ini sebesar Rp 1,31 triliun. Pada rentang
tahun 2012 – 2016, perusahaan masih menghadapi banyak kendala operasional.
Kegiatan difokuskan pada rehabilitasi dan line balancing fasilitas produksi yang
dimaksudkan untuk mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksi terutama
untuk produk Alutsista. Peningkatan ekuitas yang cukup signifikan dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir, yaitu di tahun 2012 dan 2015. Hal tersebut
dikarenakan adanya suntikan dana dari pemegang saham (Kementerian BUMN) berupa
Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam bentuk danaCash sebesar
Rp 300 Miliar di tahun 2012 dan sebesarRp 700 Miliar di tahun 2015. PMN
tersebut digunakan untuk investasi dalam rangka memperbaiki kapasitas dan
kemampuan produksi karena sebagian besar proses produksi Alutsista masih
menggunakan mesin-mesin yang berusia lebih dari 25 tahun dan terdapat
kecenderungan penurunan kemampuan, kapasitas dan kualitas. Selain itu, terdapat
sejumlah mesin yang mengalami kerusakan berat yang berdampak pada keterlambatan
penyerahan pesanan.
Keuangan perusahaan sangat
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa dalam periode 2012-2015, kondisi perekonomian Indonesia tidak
begitu baik. Pelemahan kurs Rupiah, fluktuasi harga minyak, inflasi,
pengurangan anggaran pertahanan, dan pengurangan subsidi minyak turut
mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Berdasarkan Pencapaian
Perusahaan Tingkat Kesehatan Perusahaan pada tahun 2016 masih sama dengan
Tingkat Kesehatan Perusahaan pada tahun 2015 yaitu Sehat “A” dengan skor nilai
pada tahun ini adalah sebesar 69,90. Skor Tingkat Kesehatan Perusahaan
meningkat dari tahun 2015 yang semula hanya meraih skor sebesar 65,50.
Tingkat Produktifitas PT
Pindad (Persero) dari tahun 2012 sampai tahun 2016 rata rata pengaalami
peningkatan. Pertumbuhan Tingkat Produktifitas PT Pindad (Persero) dari
tahun 2012 sebesar Rp 0,63 miliar/orang, tahun 2013 sebesar Rp 0,81
miliar/orang, tahun 2014 sebesar Rp 0,62 miliar/orang. Tingkat Produktifitas
dalam kurun waktu 5 tahun mengalami penurunan pada tahun 2014 karena keadaan
Perekonomian Indonesia yang tidak Stabil yang berdampak pada pemotongan
APBN Kementerian Pertahanan dan berpengaruh tidak langsung ke penurunan tingkat
penjualan PT Pindad (Persero). Namun Keadaan Tersebut dapat diperbaiki dan
tahun Berikutnya, tahun 2015 merupakan tahun untuk memulai pertumbuhan usaha ke
arah yang lebih menjanjikan bagi PT Pindad (Persero). Hal tersebut dapat
ditunjukkan dengan pertumbuhan Laba, Ekuitas, Tingkat Kesehatan Perusahaan dan
Tingkat Produktifitas Perusahaan yang mengalami peningkatan nilai kearah yang
lebih baik pada tahun 2015 dan 2016.
Tingkat Produktifitas PT
Pindad (Persero) pada tahun 2016 mengalami penigkatan paling tinggi dalam
kurun waktu 5 tahun terkahir yaitu sebesar Rp 0,83 miliar/orang, menigkat dari
tahun sebelumnya yang hanya dapat meraih nilai Rp 0.79 miliar/orang.
Selama tahun ini PT Pindad
(Persero) telah mampu mencapai tujuan utamanya yaitu “Mampu menyediakan
Alutsista secara mandiri untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan
keamanan Indonesia”. Secara umum PT Pindad (Persero) telah mampu
menyediakan Alutsista secara mandiri. Dalam mewujudkan tujuan tesebut,
manajemen telah melakukan berbagai upaya yaitu Pemenuhan kontrak pengadaan
Alutsista baik yang dipesan Kemhan, TNI, Polri, dan Kementerian lainnya, Upaya
lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan Alutsista para pelanggan utama adalah
dengan program litbang dengan tujuan untuk menghasilkan produk-produk baru
dengan teknologi ter-udpate sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, Peningkatan kapasitas dan kapabilitas produksi
produk Alutsista untuk memenuhi kebutuhan pelanggan utama melalui peremajaan
mesin produksi baik overhaul maupun
pengadaan baru, Untuk menjamin kualitas Alutsista yang sudah dioperasikan para
pengguna berada dalam kondisi prima, manajemen membentuk Divisi Layanan Purna
Jual yang bertugas untuk memberikan layanan seperti asistensi teknik, pemeliharaan
dan perbaikan.
Peningkatan pertumbuhan PT
Pindad (Persero) akan terus dijaga pada Tahun 2017 dimana di tahun 2017 PT
Pindad (Persero) Merencanakan Peningkatan pada Penjualan menjadi sebesar Rp
3,28 Triliun atau meningkat 55,54% dari tahun 2016. Laba sebesar Rp 113,
98 Miliar atau meningkat 157,90% dari tahun sebelumnya. Aset sebesar Rp
4,5 Triliun atau meningkat 12,08% dari tahun sebelumnya. Liabilitas sebesar Rp
3,02 Triliun atau meningkat 12,27% dari tahun sebelumnya. Ekuitas sebesar Rp
1,5 Triliun atau meningkat 11,70% dari tahun sebelumnya. Apabila Rencana
Kinerja dan Anggaran PT Pindad (Perusahaan) dapat tercapai maka Tingkat
kesehatan perusahaan pada tahun 2017 meningkat dari sehat “A” pada tahun 2016
menjadi sehat “AA” pada tahun 2017 dengan tingkat produktifitasnya yaitu
sebesar Rp 1,27 miliar/orang.
PT Pindad (Persero)
menetapkan rencana kinerja dan anggaran perusahaan pada tahun 2017 dengan
melihat kondisi-kondisi yang akan memberikan pengaruh signifikan terhadap usaha
PT Pindad (Persero), diantaranya adalah :
1)Alokasi anggaran fungsi
pertahanan dalam RAPBN tahun 2017 sebesar Rp104.589,5 miliar (terdiri dari
Rupiah Murni sebesar Rp87.646,5 miliar, Pagu Penggunaan Penerimaan Negara Bukan
Pajak sebesar Rp4.508,9 miliar, Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp10.372,5 miliar
dan Pinjaman Dalam Negeri Rp1.900 miliar). Sasaran yang ingin dicapai melalui
alokasi anggaran fungsi pertahanan dalam tahun 2017 antara lain : (1)
meningkatnya kemandirian Alutsista TNI poduksi dalam negeri dan pengembangan pihak
industri pertahanan melalui 20 Alutsista produksi industri pertahanan nasional;
(2) terwujudnya pembangunan sarana prasarana wilayah perbatasan yang
terintegrasi, tepat waktu, dan akuntabel melalui pembangunan 504 km jalur
perintis; dan (3) terselenggaranya pemeliharaan/ perawatan kendaraan
tempur (Ranpur) sebanyak 80 unit Ranpur kavaleri dan 64 unit Ranpur infanteri.
2)Kementerian Perhubungan
direncanakan memperoleh anggaran sebesar Rp48.732,2 miliar pada RAPBN tahun
2017 (terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp38.116,5 miliar, Pagu Penggunaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.311,2 miliar, Pagu Penggunaan Badan
Layanan Umum sebesar Rp1.019,4 miliar, Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp736,6
miliar, Hibah Luar Negeri sebesar Rp5,3 miliar, Surat Berharga Syariah Negara
PBS sebesar Rp7.543,3 miliar. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Perkeretaapian mempunyai indikator kinerja antara lain: (1)
pembangunan jalur kereta api (tahap pertama) sepanjang 407 km’sp; (2)
pembangunan jalur kereta api (tahap penyelesaian) sepanjang 143 km’sp; dan (3)
layanan subsidi perintis angkutan perkeretaapian sebanyak 6 lintas.
3)Dalam RPJMN 2015-2019
bentuk dukungan pemerintah pada sektor migas, dimana Pemerintah cenderung
mendorong para kontraktor untuk produksi migas dan untuk mengendalikan produksi
batubara, dalam rangka konservasi dimana trend produksi menuju tahun 2019
dibatasi namun penyediaan untuk dalam negeri ditingkatkan Semakin meningkatnya
produksi migas dan batubara diprediksi akan meningkatkan kebutuhan alat berat
beserta komponennya salah satunya bucket teeth dan produk cor lainnya.
4)PT Pindad memperoleh
kesempatan untuk memasok bahan peledak ke PT Freeport Indonesia dengan syarat
bahan peledak tersebut diproduksi di dalam negeri (program local content PT FreeportIndonesia).
5)Banyaknya tawaran
kerjasama produksi dari produsen luar negeri untuk bekerjasama dalam produksi
bahan peledak komersial di Indonesia karena PT Pindad memperoleh kesempatan
untuk memasok tambang terbesar di Indonesia, juga ada kekhawatiran apabila
Pemerintah membatasi kuota impor dan lebih memprioritaskan produksi dalam
negeri.
Sumber :
https://www.pindad.com/business-field-and-business-development
https://www.pindad.com/vision-and-mission