Muhammad
Aditya Putra - 1B117042
Audit Teknologi Sistem Informasi
Pertemuan 3 – 4KA25 Malam
Audit Teknologi Sistem Informasi
Pertemuan 3 – 4KA25 Malam
3.1.
Resiko yang mengakibatkan prosedur audit yang gagal, resiko
tersebut adalah resiko inheren atau resiko terselubung
Penjelasan:
Resiko
audit adalah Resiko dalam memberikan opini audit yang tidak tepat,
atas laporan keuangan yang salah disajikan dalah bentuk meterial.
Risiko
audit diartikan sebagai tingkat ketidakpastian tertentu yang dapat
diterima auditor dalam pelaksanaan auditnya, seperti ketidakpastian
validitas dan reliabilitas bukti audit dan ketidakpastian mengenai
efektivitas pengendalian internal.
Tujuan
utama dari audit tersebut adalah untuk memberikan suatu tindakan
untuk berpendapat, apakah atau tidak laporan keuangan yang diaudit
menyajikan secara wajar keuntungan keuangan, posisi/ rugi dan arus
kas entitas. Risiko Audit adalah risiko auditor memberikan pendapat
yang tidak pantas atas laporan keuangan, terutama ketika laporan
keuangan tersebut mengandung salah saji material. Of less concern is
the situation where the auditor states that the financial statements
do not meet the standard of fair presentation, when in fact they do..
Perhatian kurang adalah situasi di mana auditor menyatakan bahwa
laporan keuangan tidak memenuhi standar penyajian secara wajar,
padahal sebenarnya mereka lakukan
Faktor-faktor yang perlu ditelaah auditor dalam menetapkan risiko inheren adalah sifat bidang usaha organisasi, integritas manajemen, motivasi manajemen, hasil audit sebelumnya, hubungan istimewa, transaksi non rutin, dan kerentanan terhadap fraud.
Risiko inheren juga dapat dianggap sebagai risiko yang signifikan. Inherent risk represents the auditor’s assessment that there may be a material misstatement relating to an assertion in the financial statements under audit, without taking the effectiveness of the related internal controls into account. Risiko inheren merupakan penilaian auditor yang mungkin ada salah saji material yang berkaitan dengan suatu pernyataan dalam laporan keuangan yang diaudit, tanpa mengambil efektivitas pengendalian internal terkait ke rekening.
Contoh:
perhitungan
yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika dibandingkan dengan
perhitungan yang sederhana. Uang tunai dalam perusahaan lebih mudah
dicuri daripada persediaan. Suatu akun dalam laporan keuangan yang
berasal dari estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko yang
lebih besar dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan
berisi data faktual. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
yang memproduksi barang-barang hi-tech
seperti misalnya handphone
akan lebih berisiko terjadinya penumpukan persediaan yang usang
karena tidak sesuai lagi dengan tuntutan pasar.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar