Selasa, 27 Januari 2015

Komunikasi Organisasi Perusahaan ( Tugas Soft Sklills )

Di dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi dengan orang yang ada disekitar kita karena kita merupakan makhluk sosial. Dan saat melakukan komunikasi kita membutuhkan orang lain. Komunikasi adalah hal penting yang ada di dunia ini dengan komunikasi kita bisa mengetahui beberapa kejadian yang diceritakan manusia lain kepada kita. Dengan begini komunikasi adalah hal yang sangat penting, sehingga kita juga dalam berkomunikasi memerlukan etika hingga orang lain merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita. Dalam organisasi atau perusahaan juga membutuhkan komunikasi yang baik antara atasan bawahan antara karyawan dan antara perusahaan dengan masyarakat umum.


Perusahaan adalah suatu unit usaha yang salah satu tujuannya mendapatkan laba. Jika ingin mendapatkan laba pemilik perusahaan harus bekerjasama dengan karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut. Mereka juga harus menjaga komunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karyawan nya juga harus mempunyai pengalaman dan keterampilan yang baik hingga jika pada saat mengeluarkan produksi atau pun rencana itu akan menjadi yang baik, dan mendapatkan produk yang berkualitas.
Dalam perusahaan ada yang dinamakan manajemen. Manajemen merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning ,organizing, leading dan controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang dibawah ini.
Dari 2 elemen tersebut yaitu karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat berkomunikasi dengan karyawan secara tepat. Banyak sekali hal dapat digunakan untuk pendekatan antara manajemen kepada karyawan bisa secara formal maupun informal. 
Hubungan baik antara manajemen dengan karyawan akan berdampak baik pula bagi perusahaan. Ide-ide baru dari karyawan bisa menyelesaikan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan. 
Diantara kedua belah pihak terjadi komunikasi timbal balik. Sehingga diperlukan kerja sama untuk yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik pribadi maupun perusahaan. Dengan begitu dapat dengan mudah mereka dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang diinginkan.    

Definisi Komunikasi Organisasi
Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah. Dalam definisi komunikasi dalam perusahaan terdapat 7 konsep yaitu :

a. Proses
Dalam suatu organisasi kita menciptakan dan saling tukar menukar pesan antar anggota, hal ini berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal ini disebut sebagai proses.
b. Pesan
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan menurut bahasa dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan pesan nonverbal. Klasifikasi pesan menurut penerima dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pesan internal dan eksternal. Klasifikasi pesan yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari pengiriman dan penerima pesan. Redding (Goldhaber,1986)  ada 3 alasan umum bagi arus pesan dalam organisasi yaitu berkenaan dengan tugas dalam organisasi, pemeliharaan organisasi, dan kemanusiaan..
c. Jaringan
Pertukaran pesan dari orang satu ke orang yang lain terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu baik dinyatakan formal maupun informal. 
d. Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi sistem terbuka. Jika suatu bagian dalam organisasi mengalami gangguan maka berpengaruh kepada bagian yang lain. Begitu juga dengan jaringan komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.
e. Hubungan
Organisasi yang merupakan sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsi bagian-bagian itu terletak ditangan manusia. Karena itu hubungan manusia dalam organisasi memfokuskan kepada tingkah laku. Hubungan manusia dalam organisasi mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang, hubungan dalam kelompok-kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi. 
Thayer membedakan hubungan ini menjadi hubungan bersifat individual, kelompok dan hubungan organisasi. Sedangkan pace dan boren menggunakan istilah hubungan interpesonal dalam komunikasi yang terjadi hubungan tatp muka.
f. Lingkungan
Lingkungan secara fisik dan faktor sosial perlu diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari organisasi dan kultur nya dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternal nya.
g. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang ada dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota, melakukan penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Salah satu urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang berlebihan.    

 PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
b. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk  melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik,
   stress, demotifasi dan loyalitas. 

Sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka sasaran yang dituju beraneka ragam dengan tujuan utama untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Berdasarkan komunikasi dan jumlah komunikasi, komunikasi dapat digolongkan dalam 3 kategori yaitu :
1. Komunikasi antar pribadi 
Komunikasi ini diterapkan antara individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok 
Prinsip dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam berkelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.

3. Komunikasi massa 
Komunikasi massa  melalui alat yaitu media massa yang meliputi media cetak dan media elektronik. Dengan landasan konsep-konsep komunikasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi atau perusahaan secara sederhana yaitu komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Meminjam definisi Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang bersifat saling bergabung satu sama lain. Berikut adalah pengertian dan fungsi dari arus komunikasi yaitu :

a. Downward comunications 
Adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. 
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini sebagai berikut :
- Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja 
- Penjelasan dari pimpinan tenteng mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan.
- Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku.
- Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. 

b. Upward comunication 
Adalah komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya.
 Fungsi arus komunikasi dari awah ke atas ini adalah :
- Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau pun tugas yang sudah dilaksanakan.
- Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan atau pun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
- Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
- Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

c. Horizontal comunication 
Adalah tindak komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan atau pun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.

 Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah : 
- Memperbaiki koordinasi tugas 
- Upaya pemecahan masalah 
- Saling berbagi informasi 
- Upaya pemecahan konflik
- Membina hubungan melalui kegiatan bersama 

BENTUK KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 
Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :
1. Bentuk komunikasi berdasarkan 
a. Komunikasi langsung 
Komunikasi langsung tanpa menggunakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan pengguna syarat. Contoh kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.
b. Komunikasi tidak langsung 
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan atau pun untuk menghadapi hambatan geografis. Contoh menggunakan radio, buku dan lain-lain. 
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran 
a. Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah besar, umumnya tidak dikenal. 
Komunikasi masa yang baik harus : pesan disusun dengan jelas, tidak dan tidak bertele-tele. Bahasa yang mudah dimengerti. Bentuk gambar yang baik. Membentuk kelompok khusus. Contoh kelompok pendengar (radio).

b. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal merupakan komunikasi langsung dan timbal balik. 
c. Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan 
a. Komunikasi satu arah. Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak punya kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya. Contoh radio.
b. Komunikasi timbal balik. Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.    

            
REFERENSI :




Pengawasan Internet ( Tugas Softskills )

Pengawasan Penggunaan pada Internet



Pengawasan (Bahasa Inggeris: surveillance) ialah pemerhatian tingkah laku atau kelakuan, manakala sistem pengawasan ialah proses memerhatikan tingkah laku orang ramai, objek atau proses dalam sistem keakuran pada norma-norma yang dijangka atau dimahukan dalam sistem dipercayai untuk tujuan sekuriti atau kawalan sosial

Dan berikut ini saya akan membahas pengawasan dalam penggunaan internet.
Internet merupakan jaringan (physicall) yang menghubungkan ratusan juta komputer menggunakan protokol yang sama untuk berbagi dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Internet juga merupakan salah satu media informasi yang sangat cepat dan bisa diakses di seluruh dunia asalkan sudah terkoneksi. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet.
Internet bisa diakses oleh banyak kalangan, mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua. Informasi yang disajikan di internet juga sangat banyak dan bermacam-macam.Tetapi dalam penggunaan Internet itu sendiri juga banyak dampak yang ditimbulkan yaitu :
A. Dampak Positif:
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
BDampak Negatif
1. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
3. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
4. Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5. Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya.
Untuk mengatasi penggunaan Internet yang negatif ini, Pemerintah sedang menyiapkan sebuah lembaga baru yang berfungsi mengamankan internet di Indonesia. Kewenangannya mencakup pengawasan terhadap lalu-lintas internet di Indonesia.

Lembaga tersebut bernama Indonesia - Security Incident Response Team on Information Infrastructure (ID-SIRTII.
Saat ini pembentukan lembaga itu masih dalam tahap konsultasi publik. Rencananya pembentukan ID-SIRTII akan tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Komunikasi dan Informatika tentang Pengamanan Pemanfaatan jaringan Telekomunikasi Berbasis Protokol Internet.

Turut terlibat dalam lembaga itu nantinya adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan lembaga lain seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan Kementerian atau Departemen terkait.

ID-SIRTII nantinya akan memiliki fungsi pengelolaan database dan sistem informasi terkait pengamanan internet di Indonesia. Dalam rancangan Permen yang diterima detikinet, disebutkan bahwa hal itu termasuk menyimpan rekaman aktivitas internet.

Lewat Permen yang sama semua penyelenggara jasa telekomunikasi yang memanfaatkan protokol internet akan diwajibkan membuat catatan penggunaan (log file). Khusus yang terhubung ke Internet Exchange Point (seperti IIX dan OpenIXP) atau Network Access Point (NAP) maka penyelenggara itu wajib terhubung secara online ke sistem milik ID-SIRTII.

Permen itu juga akan mengatur warung internet (warnet). Semua warnet nantinya wajib mencatat setidak-tidaknya identitas pengguna dan waktu penggunaan.

Sedangkan pengguna layanan internet prabayar, yang diselenggarakan Internet Service Provider (ISP), juga harus terdata identitasnya.
C. PENGAWASAN PENGGUNAAN INTERNET
Anak-anak dan remaja sebaiknya diawasi dalam melakukan akses internet. Pengawasan ini semestinya dilakukan oleh orang tua mereka.
Hasil survei terbatas tim riset Jejak Kaki Internet Protection yang menunjukkan 97% orang tua tidak pernah mengawasi anaknya saat menggunakan Internet (Algooth Putranto, 2006).
Dari hasil survei tersebut menunjuknya kurangnya pengawasan orang tua kepada anak-anaknya. Pengawasan penggunaan internet bagi anak-anak dan remaja dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu caranya adalah melakukan pengawasan pada tempat-tempat dilakukannya pengaksesan internet. Tempat-tempat pengaksesan internet antara lain: di rumah, di sekolah maupun di tempat-tempat yang memberikan layanan jasa internet seperti warnet.
1. Di Rumah
Penggunaan internet di rumah biasanya sudah hampir terkendali. Anak-anak maupun remaja yang ingin menggunakan layanan internet akan sangat berhati-hati untuk mengakses situs-situs yang tidak boleh diakses. Akan tetapi mereka akan lebih leluasa untuk mengakses situs terlarang tersebut jika dirumahnya tidak ada sanak saudara maupun orang tuanya atau mereka akan menggunakan kesempatan pada saat tidak dipantau oleh orang tua mereka. Mereka akan membuka situs terlarang tersebut dengan sembunyi-sembunyi.
Pengawasan terhadap anak-anak maupun remaja pada saat mengakses internet dirumah sangat mudah. Pengawasan tersebut dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut.
Pada saat mereka melakukan akses Internet, sebaiknya mereka didampingi oleh orang tua atau sanak keluarga yang lainnya. Hal ini membuat anak-anak atau remaja tidak mempunyai kesempatan untuk mengakses situs yang tidak sepantasnya mereka akses.
Jika tidak bisa mendampingi mereka, sebaiknya orang tua sesekali memantau mereka.
Memberikan jadwal pengksesan Internet kepada mereka. Jadwal ini diusahakan agar sesuai dengan waktu senggang yang dimiliki oleh orang tua. Dengan jadwal ini orang tua bisa mendampingi anaknya saat melakukan akses internet.
2. Di Sekolah
Selain dirumah pengksesan internet juga bisa dilakukan di sekolah. Biasanya anak-anak maupun remaja tidak berani untuk mengakses situs-situs yang dilarang untuk seusianya. Banyak hal yang membuat mereka takut untuk mengakses situs tersebut. Salah satu penyebabnya adalah peraturan ketat yang ada disekolahnya. Meskipun demikin, ada juga sebagian dari mereka berani membuka situs tersebut dengan sembunyi-sembunyi. Untuk menghindari hal tersebut, maka pengwasan yang dilakukan oleh petugas internet harus diperketat. Pengawasan ini bertujuan agar anak didik di sekolah tersebut tidak berani untuk membuka situs yang dilarang.
3. Di Warnet
Warnet merupakan suatu tempat yang memberikan jasa internet kepada orang yang memerlukannya. Sebagian besar akses internet dilakukan di warnet. Pengguna jasa internet mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. Hampir semua warnet memberikan hak kepada pengguna jasa warnet untuk mengakses semua situs yang ada, mulai dari situs yang mendidik sampai dengan situs yang dapat merusak moral mereka.
Pengawasan akses internet di warnet sangat sulit. Salah satu caranya adalah orang tua harus menemani anaknya untuk mengakses internet. Dengan demikian anak-anak maupun remaja tidak memiliki kesempatan untuk mengakses situs yang kurang mendidik bahkan dapat merusak moral mereka.
D. PEMBATASAN AKSES INTERNET
Selain melakukan pengawasan akses internet, juga diperlukan pembatasan akses internet terhadap situs-situs yang dapat merusak moral maupun yang berbahaya. Pembatasan akses internet ini bisa dilakukan dengan menginstal software yang dapat menyaring situs-situs yang berbahaya.
E. Aturan Undang – Undang Informasi dalam Penggunaan Internet
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mulai diberlakukan sejak April 2008 dan diklaim sebagai terobosan bagi dunia hukum di Indonesia karena berisi undang-undang yang mengatur beberapa hal di dunia maya.

Berikut ini, ada beberapa pasal yang mungkin harus Anda cermati dan perhatikan supaya terhindar dari jerat UU ITE. Juga supaya Anda aman saat berselancar, menulis, posting atau melakukan hal-hal tertentu di dunia maya.

Terdapat sekitar 11 pasal yang mengatur tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam UU ITE, yang mencakup hampir 22 jenis perbuatan yang dilarang. Dari 11 Pasal tersebut ada 3 pasal yang dicurigai akan membahayakan blogger atau peselancar internet tanpa disadari.

Pasal 27 ayat (1)
”Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.”

Pasal 27 ayat (3)
”Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. ”

Pasal 28 ayat (2)
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).”

Atas pelanggaran pasal-pasal tersebut, UU ITE memberikan sanksi yang cukup berat sebagaimana di atur dalam Pasal 45 ayat (1) dan (2).

Pasal 45 ayat (1)
“Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Pasal 45 ayat (2)
“Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”

Sumber :