Jumat, 22 Desember 2017

Tugas 3.1 (Audit Teknologi Sistem Informasi)



Muhammad Aditya Putra - 1B117042
Audit Teknologi Sistem Informasi
Pertemuan 3 – 4KA25 Malam

3.1. Resiko yang mengakibatkan prosedur audit yang gagal, resiko tersebut adalah resiko inheren atau resiko terselubung

Penjelasan:
Resiko audit adalah Resiko dalam memberikan opini audit yang tidak tepat, atas laporan keuangan yang salah disajikan dalah bentuk meterial.
Risiko audit diartikan sebagai tingkat ketidakpastian tertentu yang dapat diterima auditor dalam pelaksanaan auditnya, seperti ketidakpastian validitas dan reliabilitas bukti audit dan ketidakpastian mengenai efektivitas pengendalian internal.


Tujuan utama dari audit tersebut adalah untuk memberikan suatu tindakan untuk berpendapat, apakah atau tidak laporan keuangan yang diaudit menyajikan secara wajar keuntungan keuangan, posisi/ rugi dan arus kas entitas. Risiko Audit adalah risiko auditor memberikan pendapat yang tidak pantas atas laporan keuangan, terutama ketika laporan keuangan tersebut mengandung salah saji material. Of less concern is the situation where the auditor states that the financial statements do not meet the standard of fair presentation, when in fact they do.. Perhatian kurang adalah situasi di mana auditor menyatakan bahwa laporan keuangan tidak memenuhi standar penyajian secara wajar, padahal sebenarnya mereka lakukan

Resiko inheren berkenaan dengan  kemungkinan adanya kekeliruan dalam segmen audit yang melampaui batas toleransi sebelum memper-hitungkan faktor efektivitas pengendalian internal. Resiko inheren adalah faktor kerentanan laporan keuangan terhadap kekeliruan yang material dengan asumsi tidak adanya pengendalian internal. Oleh karena itu bila risiko inheren tinggi, maka auditor harus mengumpulkan bukti audit yang lebih banyak.
Faktor-faktor yang perlu ditelaah auditor dalam menetapkan risiko inheren adalah sifat bidang usaha organisasi, integritas manajemen, motivasi manajemen, hasil audit sebelumnya, hubungan istimewa, transaksi non rutin, dan kerentanan terhadap fraud.
Risiko inheren juga dapat dianggap sebagai risiko yang signifikan. Inherent risk represents the auditor’s assessment that there may be a material misstatement relating to an assertion in the financial statements under audit, without taking the effectiveness of the related internal controls into account. Risiko inheren merupakan penilaian auditor yang mungkin ada salah saji material yang berkaitan dengan suatu pernyataan dalam laporan keuangan yang diaudit, tanpa mengambil efektivitas pengendalian internal terkait ke rekening.
Contoh:
perhitungan yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana. Uang tunai dalam perusahaan lebih mudah dicuri daripada persediaan. Suatu akun dalam laporan keuangan yang berasal dari estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko yang lebih besar dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan berisi data faktual. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang memproduksi barang-barang hi-tech seperti misalnya handphone akan lebih berisiko terjadinya penumpukan persediaan yang usang karena tidak sesuai lagi dengan tuntutan pasar.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar